Handycraft & Natural Home Living

Sebagai bagian dari elemen dekorasi kami melengkapi dengan pembuatan kreasi furniture dan handycraft sebagai pernak pernik dekorasi. Berkonsep Natural Home Living, kreatifitas kami dalam design menjadi lebih bebas dan seolah tanpa batas. Diciptakan oleh Tuhan, alam sebenarnya sudah menyediakan dan memberikan 100% inspirasi dalam beberapa karya.

White Temple & Joglo Miniatur

Candi Miniatur kcl2

 

MiniaturCountdown!! Right Now!! – (Letter Timbul Stereofoam)

countdown-right-now

 

Fly… Bottle… Fly.. – (Recycle Bottle Handycraft)

burung-bottle

 

Freestyle Ornament#2

hiasan-dinding

 

Freestyle Ornament#1

freestyle-ornament

 

Botol Hias Air Siraman12042947_876436865744246_3386581538491071248_n-copyUpacara Siraman pada Pernikahan Adat Jawa

Siraman merupakan upacara adat warisan turun temurun nenek moyang kita yang mengandung banyak arti / falsafah di dalamnya. Dalam tiap langkah pada prosesi siraman dimaknakan agar para calon pengantin membersihkan diri ( sesuci ( jawa )) dan hati sehingga semakin sip dan mantap untuk melangsungkan pernikahan esok harinya. Pada upacara yang lebih bersifat intern ini seluruh keluarga besar berkumpul, dan memberikan doa restu  pada sang calon pengantin untuk memasuki fase baru kehidupan.

Sebelum melaksanakan prosesi siraman biasanya terlebih dahulu diawali dengan prosesi Pasang bleketepe (anyaman daun kelapa) &  Tuwuhan . Sedangkan siraman sendiri diawali dengan menyiapkan air siraman yang berasal dari 7 sumber mata air yang berbeda dan dimasukkan ke dalam gentong. Sumber air siraman biasanya diambil dari Masjid-masjid, rumah besan, rumah pini sepuh, yang kemudian diaduk dengan campuran bunga.

Acara siraman diawali dengan sungkem calon pengantin kepada kedua orang tuanya untuk menunjukkan bakti sang putra/i dan memohon doa restu. Setelah itu calon pengantin dibimbing dan digandeng kedua orangtuanya ke tempat siraman yang sudah disiapkan.

Siraman dimulai dari kedua orang tua pengantin diikuti oleh pini sepuh yang telah dipilih. diakhiri oleh sang periasnya. Air wudhu lalu dikucurkan oleh sang ayah dari kendi siraman. Kemudian kendi dipecahkan oleh kedua orang tua sebagai tanda pecahlah pamor sang anak sebagai wanita dewasa ..